Tahukah Anda bahwa Kelurahan Indihiang Ternyata Sentra Tahu?

Tasikmalaya, 29 Agustus 2024, Kepala BPS Kota Tasikmalaya, Agung Hartadi, S.ST, ME, didaulat menjadi salahsatu narasumber di acara Focus Group Discussion (FGD) Unsil dan Kelurahan Indihiang. Bertempat di Aula Kelurahan Indihiang, Selaku Penanggung Jawab Pembinaan Kelurahan Cantik Indihiang, Kepala BPS Kota Tasikmalaya memaparkan statistik potensi produksi tahu kelurahan Indihiang, mulai dari rata-rata omzet harian, perkiraan omzet tahunan, juga perkiraan total produksi tahu tahunan dan potensi limbah yang dihasilkan. 

Data-data yang dipaparkan oleh Kepala BPS Kota Tasikmalaya merupakan rangkuman hasil sementara dari Pendataan Perusahaan Tahu yang dilakukan 10 (sepuluh) orang agen statistik Kelurahan Cantik Kecamatan Indihiang. Pendataan yang dilaksanakan pada Minggu III Agustus 2029 ini mengandalkan pengamatan langsung (eye estimate) dan pengakuan responden tentu memiliki kelemahan yakni tidak dilakukan observasi menyeluruh dan pengukuran tidak dikalibrasi secara standar. Lebih Lanjut, dalam paparannya, Kepala BPS Kota Tasikmalaya menjelaskan bahwa selain memiliki nilai keekonomian yang relatif tinggi, industri pengolahan tahu di kelurahan indihiang juga menyimpan beban lingkungan. 

Betapa tidak, dari perkiraan kapasitas produksi per tahun sekitar 6,4 ribu Ton, dihasilkan limbah padat (ampas tahu, onggok) sebesar 2,7 ribu Ton, dan Limbah Cair sebesar 12,9 ribu kilo liter. Bila dikelola dengan baik, dengan kolaborasi, tentu selain memberdayakan potensi warga juga mampu memberikan dampak berkelanjutan dalam mengatasi pencemaran lingkungan. Perwakilan dari Unsil, Mufti Ghaffar, S.Pd., M.Si, di dalam sambutannya memaparkan bahwa Tim dari Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Gizi dan Jurusan Teknologi Pertanian beserta Tim mahasiswa yang mendapatkan hibah Kesmas dari Skema BIMA Dikti. Tim tertarik menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk kelurahan Indihiang, dalam program pemberdayaan masyarakat yang memberikan dampak nyata dan positif. Program Pemberdayaan Masyarakat ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 2 (dua) bulan intensif. 

Acara FGD ini dibuka oleh Lurah Indihiang, Toni Siswoyo, yang memberikan apresiasi tinggi kepada BPS selaku pembina desa cantik yang telah memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap kader sehingga mampu melakukan pendataan lapangan mengikuti proses bisnis statistik yang ditentukan. Dari Kelurahan menjamin ketersediaan tempat dan bahan baku untuk program pemberdayaan masyarakat. Lurah Indihiang selanjutnya berharap agar kader PKK dapat mengikuti program pemberdayaan masyarakat dengan baik. Tim dari Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Gizi dan Jurusan Teknologi Pertanian beserta Tim mahasiswa yang mendapatkan hibah Kesmas dari Skema BIMA Dikti. Melalui program pengabdian masyarakat, Kader PKK Kelurahan Indihiang akan mendapatkan pelatihan intensif untuk mengelola limbah tahu menjadi snack bar dan nata de soya. Peserta sangat antusias menyambut keberlanjutan acara ini. Umikes, salah satu peserta focus group discussion berharap dengan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah tahu, mampu memoles citra Nagrog Sentra Tahu di Kelurahan Indihiang yang kotor, becek, dan bau, jadi harum menghasilkan produk snack unggulan.

#BPSKoTasHebat

#Keepitup!!!

#LebihCepat,LebihTepat,LebihBaik

#JadikanPrestasiMenjadiSebuahTradisi