Rata-Rata Orang Tasikmalaya Ternyata (hanya) lulusan SMA?

Ilustrasi : Kegiatan Sosialisasi oleh BPS Kota Tasikmalaya di SMAN 7 Tasikmalaya

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat telah merilis publikasi Berita Resmi Statistik (BRS) mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Barat pada tanggal 1 Desember 2021. BRS tersebut menginformasikan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat yang mengalami kenaikan. Capaian IPM Jawa Barat pada tahun 2021 naik 0,36 poin, dari IPM tahun sebelumnya 72,09 poin menjadi sebesar 72,45  poin.

Lalu bagaimana dengan IPM Kota Tasikmalaya di tahun 2021? Menurut BRS IPM BPS Provinsi Jawa Barat, IPM Kota Tasikmalaya ada di angka 73,31. Dengan angka ini,  IPM Kota Tasikmalaya termasuk kelompok IPM tinggi. Dikategorikan kelompok tinggi nilai IPMnya lebih dari 70 dan kurang dari 80. Sedangkan kelompok sangat tinggi IPM-nya lebih dari 80.

Salahsatu dimensi penyusun IPM adalah Dimensi Pengetahuan (knowledge). Dimensi Pengetahuan ini diwakili  2 (dua) indikator, yakni Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS).

Indikator HLS (expected years of schooling) mencerminkan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Penghitungan dilakukan pada penduduk yang berusia 7 tahun ke atas karena adanya kebijakan program wajib belajar untuk usia tersebut. Batas nilai harapan lama sekolah adalah minimum 0 dan maksimum 18 tahun.

Di Provinsi Jawa Barat, lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak yang berumur 7 tahun ke atas pada tahun 2021, dengan kondisi saat ini, dapat terus mengenyam pendidikan sampai jenjang 12,61 tahun, atau minimal setara menamatkan pendidikan di jenjang Diploma I. Angka ini meningkat 0,11 tahun capaiannya dibandingkan tahun 2020 (12,50 tahun).

Sedangkan untuk RLS di Provinsi Jawa Barat, meningkat 0,11 tahun dari sebelumnya 8,55 tahun di tahun 2020 menjadi 8,61 tahun. RLS ini menggambarkan jumlah tahun yang telah ditempuh oleh penduduk usia 25 tahun ke atas di Provinsi Jawa Barat dalam menjalani pendidikan formal, yakni rata-rata sampai tingkat SMP Kelas IX (SLTP/Sederajat).

Lalu, bagaimana dengan RLS di Kota Tasikmalaya menurut BRS IPM Provinsi Jawa Barat? RLS di Kota Tasikmalaya, dari semula di tahun 2020 ada di angka 9,33 dan tahun 2021 naik menjadi 9,52. Dengan kenaikan 0,19 tahun, mencerminkan bahwa kebanyakan orang  Tasik yang berusia penduduk usia 25 tahun ke atas pada tahun 2021, hanya sedang/pernah menempuh pendidikan formal atau setara lulusan kelas IX (SLTP/Sederajat/Paket B).

Sumber data penghitungan hasil HLS dan RLS di Kota Tasikmalaya, sebagaimana di kota-kota lainnya, bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret 2021 dengan target sampel di Kota Tasikmalaya sekitar 740 rumah tangga, baik yang respon maupun non respon. Selain dihitung menggunakan data SUSENAS, secara nasional, untuk memperoleh HLS, diperhitungkan faktor koreksi dengan siswa yang bersekolah di pesantren. Faktor koreksi ini untuk melengkapi kondisi di mana penduduk yang tidak tercakup/nonrespons di SUSENAS.

Capaian ini menjadi kabar baik sekaligus tantangan tersendiri untuk Pemerintah Kota Tasikmalaya di dalam meningkatkan capaian pembangunan manusia, khususnya di dimensi Pendidikan. Lalu apa saja intervensi program Pemkot Tasikmalaya untuk meningkatkan capaian rata-rata lama sekolah untuk tahun-tahun mendatang?

Sebagaimana dikutip di harian Radar Tasikmalaya (Rabu, 7 April 2022), Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya memiliki intervensi program untuk meningkatkan Rata-Rata Lama Sekolah Orang Tasikmalaya.

“Dengan kenaikan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kota Tasikmalaya tersebut, membuat kabar baik untuk Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Dengan begitu, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya akan terus meningkatkan upaya mencari anak tidak sekolah untuk mengikuti pendidikan kesetaraan, seperti di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan satu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Tasikmalaya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Drs. Yudi Kustiadi, MSi mengatakan sesuai dengan misi pemerintah Kota Tasikmalaya yakni memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan  kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Untuk itu, kita berusaha untuk mengarahkan dan membimbing masyarakat yang belum wajib belajar 12 tahun. Silahkan mengikuti pendidikan kesetaraan, tentunya agar rata-rata lama sekolah (Kota Tasikmalaya) ke depan menjadi  lebih baik lagi, minimal hingga lulusan SMA atau sederajat yang setara dengan perolehan angka  RLS senilai 12," sebagaimana dikutip di Radar TasiK, Selasa (6/4/2022).

Walaupun saat ini, data dari BPS Provinsi Jawa Barat untuk RLS Kota Tasikmalaya pada posisi 9,52. Artinya kalau sama dengan jenjang sekolah masih lulusan SMP. "Rata-rata lama sekolah ada kemajuan. Tetapi tetap berusaha agar lebih baik lagi," ujarnya.

Agar dapat lebih baik lagi, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya mempunyai pekerjaan rumah, yakni kini ia akan menyisir masyarakat  dalam program anak tidak sekolah. Itu untuk memberikan kesempatan masyarakat pada pinggir-pinggir Kota Tasikmalaya dalam meningkatkan SDM. " Tujuannya agar dapat mengikuti pendidikan yang wajar yakni 12 tahun,"  katanya. AR

Sumber :

BRS IPM Jawa Barat di link:  https://s.id/BRSIPM_Jabar21

Serta kutipan berita: Harian Radar Tasikmalaya Edisi Rabu, 7 April 2022 cetak / edisi https://epaper.radartasik.co.id)