Ekspor Indonesia pada April 2023
turun 17,62 persen dibanding Maret 2023, yaitu dari US$23.416,0 juta menjadi
US$19.290,5 juta. Demikian juga jika dibanding April 2022, ekspor turun 29,40
persen. Penurunan ekspor April 2023 dibanding Maret 2023 disebabkan oleh
menurunnya ekspor nonmigas 18,33 persen dari US$22.077,8 juta menjadi
US$18.031,8 juta, demikian juga ekspor migas turun 5,95 persen, yaitu dari
US$1.338,2 juta menjadi US$1.258,7 juta. Penurunan ekspor migas disebabkan
oleh menurunnya ekspor minyak mentah 59,37 persen menjadi US$89,6 juta dan
ekspor gas 7,95 persen menjadi US$667,2 juta, sementara ekspor hasil minyak
naik 27,74 persen menjadi US$501,9 juta.
Secara kumulatif, nilai ekspor
Indonesia periode Januari–April 2023 mencapai US$86,35 miliar atau turun 7,61
persen dibanding periode yang sama tahun 2022, sementara ekspor kumulatif
nonmigas mencapai US$81,08 miliar atau turun 8,62 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas
April 2023 terhadap Maret 2023 terjadi pada komoditas logam mulia dan
perhiasan/permata sebesar US$573,4 juta (52,30 persen), sedangkan peningkatan
terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar US$166,8 juta (26,16
persen).