Abstraksi
Nilai
ekspor Indonesia September 2011 mencapai US$17,82 miliar atau
mengalami penurunan sebesar 4,45 persen dibanding ekspor Agustus 2011.
Sementara bila dibanding September 2010 ekspor mengalami peningkatan
sebesar 46,28 persen.
Ekspor nonmigas September 2011 mencapai US$13,65 miliar, turun
6,24 persen dibanding Agustus 2011, sedangkan dibanding ekspor September
2010 meningkat 35,14 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-September 2011
mencapai US$152,50 miliar atau meningkat 37,49 persen dibanding periode
yang sama tahun 2010, sementara ekspor nonmigas mencapai US$120,85
miliar atau meningkat 31,66 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar September 2011 terjadi pada
lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$666,5 juta, sedangkan
peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar
US$182,8 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina September 2011 mencapai angka terbesar
yaitu US$2,08 miliar, disusul Jepang US$1,69 miliar dan India US$1,20
miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,46 persen. Sementara
ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,39 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-September
2011 naik sebesar 33,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2010,
demikian juga ekspor hasil pertanian naik 5,56 persen serta ekspor hasil
tambang dan lainnya naik 30,29 persen.
Nilai impor Indonesia September 2011 sebesar US$15,10 miliar
atau naik 0,18 persen dibanding impor Agustus 2011 yang besarnya
US$15,08 miliar, sedangkan jika dibanding impor September 2010 (US$9,65
miliar) naik 56,44 persen. Sementara itu, selama Januari-September 2011
nilai impor mencapai US$129,97 miliar atau meningkat 33,45 persen jika
dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$97,39 miliar).
Impor nonmigas September 2011 sebesar US$11,69 miliar atau naik
US$0,42 miliar (3,72 persen) dibanding impor nonmigas Agustus 2011
(US$11,27 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari-September
2011 mencapai US$99,70 miliar atau naik 27,90 persen dibanding impor
nonmigas periode yang sama tahun 2010 (US$77,95 miliar).
Impor migas September 2011 sebesar US$3,42 miliar atau turun
US$0,39 miliar (10,30 persen) dibanding impor migas Agustus 2011
(US$3,81 miliar), sedangkan impor migas selama Januari-September 2011
mencapai US$30,26 miliar atau naik 23,29 persen dibanding impor migas
periode yang sama tahun sebelumnya (US$19,44 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar September 2011 adalah golongan
barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,20 miliar. Nilai
ini naik 5,20 persen (US$0,11 miliar) dibanding impor golongan barang
yang sama Agustus 2011 (US$2,09 miliar). Sementara itu, impor golongan
barang tersebut selama Januari-September 2011 mencapai US$17,57 miliar
atau meningkat 54,08 persen (US$6,17 miliar) dibanding impor golongan
barang yang sama tahun sebelumnya (US$11,40 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama
Januari-September 2011 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$18,57
miliar dengan pangsa 18,63 persen, diikuti Jepang US$13,79 miliar (13,83
persen) dan Singapura US$7,88 miliar (7,90 persen). Impor nonmigas dari
ASEAN mencapai 22,18 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 8,92
persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama
Januari-September 2011 dibanding impor periode yang sama tahun
sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar
38,50 persen, bahan baku/penolong sebesar 37,08 persen, dan barang modal
sebesar 18,41 persen.
Untuk informasi selengkapnya klik disini.