Pertumbuhan produksi IBS naik sebesar 4,22% dan IMK naik 6,87% pada QIII-2015 dari QIII-2014
Jadwal Rilis :
Hit :
Abstraksi
Abstraksi
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2015 naik sebesar 4,22 persen (y-on-y) terhadap triwulan III tahun 2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, naik 15,31 persen, industri pengolahan lainnya, naik 13,53 persen dan industri mesin dan perlengkapan ytdl, naik 8,28 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri pakaian jadi, turun 12,01 persen, industri minuman, turun 7,38 persen, dan industri alat angkutan lainnya, turun 5,71 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2015 naik sebesar 1,04 persen (q-to-q) terhadap triwulan II tahun 2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah industri mesin dan perlengkapan ytdl, naik 6,96 persen, industri alat angkutan lainnya, naik 5,81 persen, dan industri pengolahan lainnya, naik 4,87 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, turun 2,91 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik, turun 2,80 persen dan industri minuman, turun 2,78 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2015 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Aceh, naik 15,44 persen Provinsi Maluku, naik 12,21 persen, dan Provinsi D.K.I Jakarta, naik 11,30 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi D.I Yogyakarta, turun 9,15 persen, Provinsi Sumatera Barat, turun 3,96 persen , dan Jawa Tengah turun 3,11 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2015 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Bengkulu, naik 6,56 persen, Provinsi Bangka Belitung, naik 6,55 persen, dan Provinsi Sumatera Utara, naik 6,31 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Papua, turun 3,63 persen, Provinsi Jawa Tengah, turun 2,38 persen, dan Provinsi Sulawei Utara, turun 1,27 persen.
Untuk informasi selengkapnya klik
disini.