Pertumbuhan produksi IBS naik 4,33 persen dan IMK naik 6,63 persen pada triwulan I tahun 2017 dari triwulan I tahun 2016
Jadwal Rilis :
Hit :
Abstraksi
INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2017 naik sebesar 4,33 persen (y-on-y) terhadap triwulan I tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, naik 9,59 persen, industri makanan, naik 8,20 persen, dan industri karet, barang dari karet dan plastik, naik 7,80 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri tekstil, turun 6,87 persen, industri minuman, turun 5,42 persen, dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, turun 4,49 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2017 naik sebesar 0,86 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2016. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah industri mesin dan perlengkapan ytdl, naik 7,57 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik, naik 6,02 persen, dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, naik 3,79 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 4,63 persen, industri minuman, turun 4,36 persen, dan industri peralatan listrik, turun 3,53 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2017 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, naik 21,35 persen, Provinsi Jambi, naik 12,59 persen, dan Provinsi D.K.I Jakarta, naik 12,47 persen. Sedangkan provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Bengkulu, turun 9,05 persen, Sumatera Utara, turun 7,60 persen, dan Provinsi Kepulauan Riau, turun 7,50 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2017 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sumatera Selatan, naik 15,55 persen, Provinsi Sumatera Barat, naik 7,26 persen, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, naik 6,17 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Lampung, turun 21,94 persen, Provinsi Jambi, turun 9,79 persen, dan Provinsi Riau, turun 6,45 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 naik sebesar 6,63 persen (y-on-y) terhadap triwulan I tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri komputer, barang elektronika dan optik (41,11 persen), industri mesin dan perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) sebesar 15,24 persen, serta industri minuman sebesar 11,95 persen. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional turun 8,45 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 6,30 persen, serta industri peralatan listrik turun 5,63 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 naik sebesar 2,44 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2016. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah industri komputer, barang elektronik dan optik naik 11,29 persen, industri peralatan listrik 11,07 persen, serta industri pengolahan tembakau naik sebesar 6,49 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun 3,12 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 1,97 persen, serta industri pencetakan dan reproduksi media rekaman turun 0,46 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 41,90 persen, Provinsi Sulawesi Barat naik 36,40 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur naik 27,53 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat turun 9,56 persen, Provinsi Jawa Tengah turun 3,28 persen, dan Provinsi Kepulauan Riau turun 1,68 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Barat naik 19,04 persen, Provinsi Aceh naik 15,10 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat naik 10,69 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Papua Barat turun 4,42 persen, Provinsi Sulawesi Utara turun 1,33 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur turun 0,77 persen.
INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 naik sebesar 6,63 persen (y-on-y) terhadap triwulan I tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri komputer, barang elektronika dan optik (41,11 persen), industri mesin dan perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) sebesar 15,24 persen, serta industri minuman sebesar 11,95 persen. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional turun 8,45 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 6,30 persen, serta industri peralatan listrik turun 5,63 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 naik sebesar 2,44 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2016. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah industri komputer, barang elektronik dan optik naik 11,29 persen, industri peralatan listrik 11,07 persen, serta industri pengolahan tembakau naik sebesar 6,49 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun 3,12 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 1,97 persen, serta industri pencetakan dan reproduksi media rekaman turun 0,46 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 41,90 persen, Provinsi Sulawesi Barat naik 36,40 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur naik 27,53 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat turun 9,56 persen, Provinsi Jawa Tengah turun 3,28 persen, dan Provinsi Kepulauan Riau turun 1,68 persen.
- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Barat naik 19,04 persen, Provinsi Aceh naik 15,10 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat naik 10,69 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Papua Barat turun 4,42 persen, Provinsi Sulawesi Utara turun 1,33 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur turun 0,77 persen.
Untuk informasi selengkapnya klik
disini.